Pengaruh Gender Dalam Gaya Hidup Ngopi
Kopi Aceh |
Bentuk dan fasilitas adalah satu sisi kenapa kaum perempuan tidak segan untuk ke warkop, tapi jauh dari itu semua ada satu hal yang membuat keadaan bisa seperti itu, hal yang selama ini terus hangat di bicaran, Gender.....
ya, gender adalah dalang utama dalam mempengaruhi gaya hidup perempuan saat ini. perempuan baik itu remaja atau yang sudah dewasa tidak merasa ada perbedaan saat mereka ada di dalam zona yang biasanya hanya kaum laki-laki, banyak perbedaan pendapat dalam menyikapi gaya hidup ini. itu juga karena perbedaan pandangan dalam menilainya.
Fahrul Ramadhan, ST , pengusaha muda yang baru saja menyelesaikan sarjananya di Universitas Sumatera Utara (USU) mengatakan itu semua adalah sebuah kemajuan dalam proses perkembangan ekonomi bangsa kita, bayangkan berapa Omset yang di dapatkan oleh penjual setiap harinya, otomatis omsetnya semakin meningkat seiring ikutnya perempuan dalam gaya hidup ngopi, saat konsumen meningkat apa yang akan terjadi dengan omset pemilik warkop? itulah pertanyan yang jawabannya sudah pasti kita ketahui bersama.
Namun pada kesempatan lain, Muammar Khadafi, Wakil dari sebuah organisasi sosial di Aceh berpendapat lain. perempuan beli kopi, atau perempuan minum kopi sah-sah saja, itu hak siapapun, tapi saat perempuan sudah ikut-ikutan dalam gaya ngopi di warkop itu benar-benar sudah kelewatan, mereka seharusnya tidak melewati batas, masa bodoh dengan gender, mereka sudah memakai pakaian laki-laki, itu sudah tidak wajar, mereka harus sadar kodrat mereka. itulah yang terucap dari mulut laki-laki kelahiran Sigli.
Tidak ada yang bisa menyalahi pendapat beliau semua, mereka melihat dari sisi yang berbeda, sekarang semua berpulang ke pembaca,baik atau tidaknya perempuan ikut ngopi di Warkop. hanya saja semoga gender atau apapun itu tidak membuat kita keluar dari syariat.
wassalam..
*Mukhsalmina El Lidani
2 komentar:
awak inong bah jep kupi i rumoh manteng
nyan kadapi pane na awak sigli, jih ken awak garot. haha
andika h
Posting Komentar